Pages

Jumat, 13 Januari 2012

NEGATIVE THINKING

Saat pagi-pagi di sekolah Tunas Bangsa tempat di mana Andi bersekolah saat SMA. Pada saat itu Andi sangat gugup dalam menunggu pengunguman pembagian kelas, tetapi ia dapat mengatasi kegugupannya dengan cara bercanda riang bersama sahabatnya sejak kelas 2. Pukul 10.00 wita  akhirnya pengunguman keluar di mana pengunguman tersebut tertempel di mading sekolah dekat ruang guru. Ketika Andi mengetahui bahwa pengunguman sudah ada, ia dengan lekas bersama sahabatnya pergi melihat pengunguman tersebut.
Pada saat Andi melihat pengunguman ternyata ia masuk ke kelas XII IPA 1 tampaknya ia sangat riang. Andi pun keluar dari gerombolan orang-orang yang sedang membaca pengunguman. Setelah keluar Andi bertemu dengan kedua sahabatnya dan berbincang-bincang.
Hay.. Ciko dan Ali.... “kata Andi”.
Hay juga Andi... kamu di kelas berapa Andi?? “kata Ciko dan Ali dengan serentak”
Aku di kelas XII IPA 1, kamu?? “andi”
Selamat yah...!! Aku berdua di kelas XII IPA 3 “kata Ali dengan lantang”
Oh.. ia makasih teman... “kata andi dengan tiba-tiba mukanya murung”
Setelah mengetahui bahwa kedua sahabatnya ternyata tidak sekelas dengannya iapun murung dan ekspresi kebahagiaannya langsung menghilang dengan tiba-tiba. Tetapi dalam hati Andi mengatakan bahwa “Aku sudah ditakdirkan untuk tidak sekelas dengan kedua sahabatku dan mestinya saya harus bersyukur di tempatkan di kelas XII IPA 1 yang berarti saya bisa dalam bidang akademik dan mampu bersaing, dan lagi pula kalau istirahat kita bisa berbicara dan bercanda-canda”. Setelah Andi sudah berpikir positif kesenangannyapun kembali, dan Andi dengan lekas ke kelasnya untuk mengambil tempat duduk.
Andi saat duduk di bangku yang ia pilih yaitu bangku paling depan bagian pojok sebelah kanan dan tiba-tiba wali kelas Andi masuk. Ketika wali kelas Andi masuk, wali kelasnya langsung memilih calon untuk menjadi ketua kelas dan calonnya itu adalah Mika, Deli, Niko dan termasuk Andi. Andi pun kaget setelah ternyata namanya di sebut oleh gurunya untuk calon ketua kelas. Dan setalah dilakukan voting ternyata yang memiliki suara terbanyak adalah Niko dan disusul oleh Andi yang terpilih sebagai wakil ketua kelas serta Mika sebagai bendahara dan Deli sebagai sekretaris. Dan setelah tersusun pengurus kelas yang inti mereka berempat menyusun seksi-seksi untuk setiap devisi. Setelah menyusn divisi guru Andi pun keluar kelas.
Pada hari pertama sekolah saat Andi kelas tiga proses belajar mengajar belum efisien di lakasanakan, sehingga pada saat guru Andi keluar, Andi dengan lekas ke koridor yang berada di XII IPA 3 untuk menemui kedua sahabatnya.
Persahabatan mereka begitu indah, karena dapat dilihat dari tawah mereka saat sedang berbincang-bincang saat mereka bertemu. Ketika dengan asiknya mereka berbincang tiba-tiba Andi matanya tertujuh pada wanita yang berada di dapan pintu XII IPA 3  yang sedang berbicara dengan seorang temannya. Pada saat itupun Andi langsung jatuh cinta pada pandangana pertama.  Setelah melihat wanita itu Andi pun menanyakan kepada temannya bahwa “wanita yang berdiri di depan pintu itu namanya siapa dan dari kelas mana ?? (sambil menunjuk sembunyi-sembunyi)” . “Dia itu memiliki nama yaitu Ani dan ia setahu saya dia berada di kelas XII IPA 5” kata si Niko dengan suara yang bernada pelan. Andipun langsung kekelasnya dengan ekspresi yang senang yaitu seperti orang yang baru menemukan cintanya.
Keesokan harinya Andi pergi berbelanja di kantin tetapi dengan tak sengaja Ani sedang berada di sampingnya dan untuk berbelanja juga. Tetapi Andi memiliki sifat yang pemalu dan Andi dengan cepat-cepat membayar hasil belanjanya dan langsung keluar dari kantin dengan buru-buru dan mulut yang sedang lagi senyum.
Seminggu kedepannya Andi belum juga menembak atau mengatakan perasaannya kepada Ani karena ia masih tetap saja memiliki kebiasaan yang pemalu. Lama-kelamaan Andi  pergi ke kedua sahabatnya untuk meminta saran. Dan ketika mereka bertiga pergi kekantin Andi lansung menyakan bagamna sebaiknya yang dilakukan Andi kedepanya? Karena Andi mencintai Ani. Sahabatnya yang bernama Ali berkata “sebaiknya kamu secepatnya menyatakan cinta kamu terhadap Ani sebelum Ani diambil oleh orang lain”. Keesokan harinya Andi meminta nomer Hp Ani dari teman kelasnya. Dan ketika Andi mendapatkan nomer Ani iapun langsung menyatakan cintanya kepada Ani, dimana isi sms mereka berdua yaitu;
“selamat malam” kata Andi.
“malam, syp? Knpa?” kata Ani.
“ini saya Andi,  memang kamu tidak mengenal saya tetapi pasti kamu pernah melihat saya, begitupun dengan saya yang tak kenal dengan dirimu. Tetapi ketika saat aku melihatmu berdiri di depan pintu pada saat itu juga saya memperhatikan wajahmu dan ternyata saya mulai jatuh cinta kepadamu. Saya ndak tahu apakah ini yang dinamakan jatuh cinta pada pandangan pertama? Atau cinta karena suka? Tetapi ketika aku melihat wajahmu aku selalu memimpikan dirimu dan ternyata aku jatuh cinta kepadamu. Dan aku sekarang ingin menyatakan cinta kepadamu!! Apakah kamu juga mencintai saya?? Dan maukah kamu menjadi pacarku??” kata Andi.
“maav saya tidak bisa menerima cinta kamu karena saya sudah memiliki pacar dan saya baru saja jadian saat kemarin. Saya minta maav sekali lagi dan saya berharap kamu bisa mendapatkan yang lebih baik dari saya dan kalau memang kita di takdirkan bersama pasti kita akan di ketemukan kembali” kata Ani dengan bermohon maav kepada Andi.
“oh.. makasih atas jawabannya... dan saya akan menerima jawaban kamu meskipun jawaban kamu sangat menyakitkan bagiku dan saya akan berusaha untuk melupakan dirimu” kata Andi
Andipun dengan tegar menerima jawaban dari Ani lagi pula kalau dia mau menyatakan lebih cepat perasaannya ia memiliki peluang besar untuk mendapatkan cinta Ani. Sahabat Andi pun mengetahui bahwa sahabatnya yang bernama Andi sudah menyatakan cintanya tetapi dengan jawaban ditolak. Sahabatnya pun memberi semangat kepada Andi dan memberi saran untuk tetap sabar dalam persoalan cinta karena ndak ada pilihan lagi selain menghadapi jawaban yang kamu terima.
Dan setelah menyataka cinta kepada Ani, Andi pun memilih untuk berjombloh lagi pula ia berfikir ia harus lebih giat belajar karena tak lama lagi ia akan menghadapi Ujian Nasional. Tetapi pada saat sebulan kemudian Andi tiba-tiba menyukai seorang wanita lagi yang berada di samping kelasnya dan wanita tersebut sudah dikenalnya sejak dia SMP karena mereka berdua satu kelas saat kelas 2 SMP yang bernama Vika. Dan ia berharap pada saat itu bahwa dengan saling kenalnya mereka berdua sejak SMP akan memperlancar hubungan mereka dan menghilangkan rasa gugupnya dalam berkomunikasi. Ia pun mulai pendekatan dengan Vika melalui SMS yang biasa di sebut para anak muda yaitu PDKT.
Saat Vika duduk di tempat duduk yang berada di bawah pohon lapangan sekolah dan kebetulan  ia sedang sendiri, Andipun langsung tarik nafas agar rasa gugupnya akan hilang saat berduaan dengan Vika.
“hay vika... apa kabar?” Kata Andi sambil duduk disamping vika dengan jarak setengah meter dari Vika.
“hay juga...  baik kok, ada apa???” kata Vika sambil tersenyum.
“hahah ndg kok cuman mau duduk aja” Andi ngeles.
“hmm.. pasti kamu bohong lagi pula kalau mau duduk aja kamu bisa duduk di tempat lain lagi pulah tempat duduk yang ada di sekolah ini ndag hanya bangku ini.” Kata vika sambil tertawa kecil.
“aduuh kedapatan deh bohongnya, sebenarnya sa.. ya... (gugup), eh.. langsung intinya saja yah!! Sebenarnya saya datang kesini ingin mengatakan saya cinta sama kamu, dan apakah kamu juga mencintai saya dan apakah kamu mau menjadi pacar saya??” kata Andi dengan wajaah yang memerah.
“hhmm... bagaimana yah... tapi saya bermohon sama kamu untuk memberi saya kesempatan untuk memikirkan ini terlebih dahulu dan mohon maav kalau saya tidak bisa memberi jawabannya hari ini” kata Vika dengan nada pelan.
“oh.. oke deh kalau begitu... yang penting secepatnya aku ingin mendengarkan jawaban dari kamu.. kalau begitu saya kembali kekelasku dulu yah sampai jupa..!! ”  kata Andi.
“ia aku pasti secepatnya mengasih jawaban sama kamu.. daaa” kata Vika
Keesokan harinya Andi ke koridor yang berada di dekat pintu kelas XII IPA 2, ia kesana untuk mencari perhatian Vika sekaligus menungguh jawaban dari Vika... dan kegiatan tersebut dia lakukan setiap harinya dan tak ada kabar atau jawban yang  di berikan vika kepadanya. Dan pada saat itu sahabatnya mengatakan “cukuplah kau mencintainya karena saya melihat gerak-geriknya seperti dia tidak mecintaimu dan hanya ingin menggantung perasaanmu dan lagi pula kalau mememang ia mencintaimu pasti ia memberikan jawaban dengan cepat kepadamu!!”  Kata Niko yang berfikir negatif. Tetapi dalam hati Andi mengatakan “saya harus tetap berfikir positif”.
Ketika Andi pulang sambil membawa motor dia terus memikirkan Vika dan Argumen yang di katakan Niko kepadanya. Dan tak lama kemudian mobil yang berada di depan Andi tiba-tiba melaju dengan kecepatan tinggi dan menyambar motor Andi dan Andi pun terlempar jauh dan masuk ke dalam got yang besar. Dan masyarakat di sekitar menolong Andi dan di membawahnya ke rumah sakit dan ternyata Andi mengalami koma, dan dengan segerah pihak rumah sakit menelpon orang tua Andi dan menginformasika bahwa Andi keadaanya sangat gawat karena Andi sudah kecelakaan dengan mobil yang melintas dengan cepat.
Pada pukul 7 malam teman-teman Andi datang ke rumah sakit untuk melihat keadaan Andi yang di mana mereka mendapatkan informasi bahwa Andi kecelakaan dari kakak Andi itu sendiri termasuk juga Vika datang menjenguk Andi. Vika pun langsung berdiri disamping kepala Andi, dan tiba-tiba Andi sadar dan langsung melihat Vika dan mengatakan “bagaimana jawabanmu?? Dan apakah kamu sudah menemukan jawabannya??”. “saya sebenarnya sudah ada jawabannya sejak pertama kamu menyatakan cinta kepadaku tetapi aku hanya ingin mengetes kesabaran kamu saja... dan jawaban aku yaitu saya juga mencintai kamu” kata Vika dengan suara yang berdesak-desak akibat ia sedang menangis. Dan tiba-tiba Andi tersenyum dan Matanya tertutup dengan berlahan dan seluruh anggota tubuhnya lemas. Ibu Andi pun langsung memanggil dokter, dan dokter langsung memeriksa denyut nadi Andi. Dan tak lama kemudia selimut yang berwarna putih diangkat oleh dokter dan selimut itu menutup kaki sampai kepala Andi sambil mengatakan Innalillahi Wainnalillahi Ro’jiun. Dan Vika pun tak dapat menghentikan tangisannya.

ç ====||==== THE END ====||==== è

Tidak ada komentar:

Posting Komentar